After Math
Kediaman bunda terasa begitu ramai karena banyak orang hadir mendoakan jabang bayi milik Jaehyun dan Shannon.
Mama, Jeno, serta Papa Yunoh juga turut menyumbang doa untuk calon cucu dan keponakan pertamanya.
Tak kalah heboh dengan keluarga pihak sang pria. Bunda Ilora serta Papa Siwon sudah menyiapkan semua acara ini dari jauh jauh hari. Bahkan makanan yang dihidangkan pada acara ini adalah masakan bunda yang dibantu ilora dan sedikit dibumbui teriakan bunda ke papa karena 'maksudnya ingin membantu' tetapi malah mengacau.
“Mama pulang ya na?” Tanya sang mama kepada menantu perempuan satu satunya, saat ini.
“Iya ma” Jawab Shannon seraya bangkit dengan sedikit kesusahan karena pasalnya, perutnya yang sekarang sudah sangat mengganjal semua aktifitas Shannon bahkan untuk sekedar duduk dan berdiri.
“Udah udah udah, disini aja” Ucap sang mama melihat polah tingkah menantunya.
“Kak, istrinya ditemenin” Teriak mama.
“Mama, engga nona mau ke bawah juga. Bentar” Ucap Shannon lalu dibantu mertuanya untuk bangkit.
“Orang udah susah ngapa ngapain kok”
“Engga ma hehe” Shannon lalu menuruni tangga disusul sang mama di belakangnya. Berjaga jaga.
Di bawah terlihat para lelaki sedang menata kembali kuris dan sofa, serta ilora yang sibuk di dapur dengan sang bunda.
“Bunda, mama mau pulang” Ucap Shannon kepada ibunya. Merasa ada sesuatu yang mendekat bunda pun mengalihkan pandangannya.
“Buru buru banget mbak. Bentar. Ini” Ucap Bunda seraya memasukkan beberapa tupperware ke dalam sebuah paper bag cukup besar.
“Lo lo ngga usah. Di rumah banyak makanan mbak. Udah udah cukup” ucap sang mama melihat besannya yang sibuk dengan makanan bungkusan.
“Disini nanti juga ngga ada yang makan ngga papa” Balas bunda.
“Halah, ngrepotin”
“Serius engga. Udah dibawa aja. Lumayan buat persediaan beberapa hari”
“Ini serius ya ini masak sendiri?” Tanya mama heran. Masih tidak percaya. Untuk sekelas keluarga Permadi. Menyewa jasa catering bukanlah hal yang sulit. Tetapi mengapa ibu ibu ini malah menyulitkan diri sendiri?
“Heee ngga bisa. Ini masak sendiri hahah. Ini, ini asistennya ini” Jawab bunda sambil menepuk nepuk bah Ilora.
“Itu, pengrusuh disana haha. Cucu pertama, harus istimewa” Lanjutnya sambil menunjuk sang suami di seberang ruangan yang sibuk mengatur posisi sofa.
Anak kedua nanti diginiin juga ngga ya?
Batin Shannon, tetapi masih diam memperhatikan interaksi kedua calon nenek nenek ini.
“Waduh ini dikembaliin ngga ni hahah” Tanya sang mama ketika menerima paper bag dan mengintip isinya.
“Engga nggapapa, tapi kalo dikembalikan juga saya terima” Balas sang bunda merajuk pada anak anak kesayangannya tupperware
“HAHAHAHAH” tawa kedua ibu ini pecah.
Shannon dan Ilora hanya saling memandang. Menyalurkan isi kepala lewat tatapan mereka.
Masa depan lo