After We Collided
Shannon memimpin untuk masuk terlebih dahulu ke kamar hotel yang telah Jaehyun pesan sebelumnya. Niat awal Jaehyun hanyalah sekedar mencari suasana baru dengan sang istri. Pasalnya selama kehamilan ini Jaehyun sadar dirinya jarang sekali ada waktu bahkan untuk menemani Shannon pergi melihat anak mereka.
Jaehyun awalnya hanya ingin menghabiskan sisa waktu mereka berdua. Benar benar berdua sebelum Queens menganggu kehidupan mereka selama sisa umur kedepannya. Hingga tiba tiba sebuah tangan kekar melingkari perut buncit Shannon dari belakang. Sebuah wajah tenggelam di ceruknya.
Shannon tersenyum. Pasalnya suaminya ini memang akan berubah manja jika hanya berdua dengannya. Ia kemudian mengusap lembut tangan kekar sang suami yang dengan posesifnya melingkar di sekitar perut.
Lama Shannon biarkan posisi mereka seperti ini. Lama Shannon biarkan Jaehyun hanya menghirup aroma tubuhnya yang memang menjadi candu bagi sang suami. Berdiri dan hanya memandang ke arah jalan yang tetap ramai lampu lampu kendaraan berlalu lalang.
Berbulan bulan Jaehyun menahan keinginannya. Berbulan bulan ia tidak berani mengecup bibir kenyal dengan dalam sang istri karena pasti jika dibiarkan, kejadian dimana Queens diciptakan akan kembali terjadi. Tapi tidak untuk malam ini. Jaehyun benar benar merindukan sentuhan istrinya.
Diciuminya leher Shannon dengan mata tertutup. Kanan kiri lalu naik ke telinga. Digigitnya sedikit deki sedikit hingga si empu hanya mampu memejamkan mata. Mencoba untuk tidak larut dalam permainan.
Tangan Jaehyun yang mulanya hanya melingkar kini naik ke atas, membuka satu persatu kancing baju Shannon. Area sensitifnya diraba. Shannon kemudian meremas celana suaminya pada bagian paha. Bukannya menghentikan, sentuhan seakan mencambuk Jaehyun untuk terus melakukan permainannya.
Puas dengan leher dan telinga Jaehyun kemudian memutar tubuh sang istri. Mencari bagian favoritenya yang hanya boleh ia jamah. Bibir ranum Shannon disana. Ditempelkannya miliknya dengan sang istri. Tidak ada penolakan dari Shannon. Jika boleh jujur ia juga merindukan saat saat seperti ini. Keduanya bermain. Dari hanya sebuah kecupan berubah menjadi lumatan lalu lama lama mengajak lidah untuk saling mengabsen satu persatu bagian gigi.
Tangan Shannon tidak tinggal diam. Entah bagaimana tapi telah ia tanggalkan kaos putih sang suami. Menampakkan dada bidang Jaehyun dengan kotak kotak kecil bak roti sobek dibawahnya. Tak mau kalah. Jaehyun lucuti dress hitam istrinya yang kemudian menampilkan sebuah pemandangan yang tak kalah dari miliknya. Sebuah tubuh yang ia lihat hampir 9 bulan yang lalu. Masih sama. Masih sama indahnya pikir Jaehyun. Bahkan dengan perut yang membesar semakin menambah kesan sensual di dalamnya.
Tangannya bermain di buah dada Shannon. Meneras sesekali menarik putingnya. Ada cairan keluar dari sana tapi tetap tak menganggu aktifitas keduanya. Bibir mereka terus melumat. Tangan Shannon meremas dan mengusap bagian belakang kepala suaminya. Begitu pula dengan Jaehyun. Setelah ke dada sesekali tangannya naik ke atas untuk menyatukan rambut Shannon yang entah mengapa kuncirannya sudah hilang begitu saja.
“I am sorry” Kata Jaehyun tiba tiba menarik dirinya. Shannon membuka matanya. Mencari mata pasangannya yang sekarang wajahnya penuh dengan penyesalan dan menatap ke bawah.
“Hei hei hei” Kata Shannon sambil menangkup rahang sang suami dengan kedua tangannya.
“That's ok” Lanjut Shannon mencoba meyakinkan.
“No. No. We shouldn't. No i won't hurt you” Balas Jaehyun menyesal.
“Hei no Jae. If we stopped right now that hurts me. Remember doctor Nug's said? That's ok tapi jangan dikeluarin di dalem” Pinta Shannon menatap lekat netra suaminya. Masalahnya kegiatan ini sudah separuh jalan, tidak mungkin dihentikan begitu saja.
Jaehyun menatap lekat mata Shannon. Mencoba mencari pembenaran.
“Aku udah cari tau tentang ini and thats ok. Emang harus diransang juga biar cepet keluar” Kata Shannon lagi.
“That's ok?” Tanya Jaehyun. Shannon mengangguk.
“Queen, papa minta maaf ya. Maaf ganggu bobonya. Jangan panik ini cuman gempa kecil” Katanya pada perut Shannon. Shannon tersenyum.
“Let me lead” Kata Shannon. Lalu ia mengalungkan tangannya pada leher suaminya. Mulai mencumbu bibir merah sang pria. Jaehyun tersenyum. Shannon benar benar menjadi berbeda. Sebelum sebelumya ia hanya mengikuti permainan. Namun malam ini Jaehyun biarkan istrinya memimpin. Ia biarkan istrinya memginteruksi untuk menyentuh setiap inci tubuhnya. Malam ini mereka kembali, collided.