Airplane, again

Aleeah menahan kantuk yang datang kepadanya dengan sekuat tenaga. Rasa segan dan tidak enak menghampirinya karena lelaki berumur 28 tahun di sampingnya ini tak kunjung tidur. Johnny hanya memegang erat ponselnya sambil sesekali menyalakannya untuk melihat ada notifikasi atau tidak disana.

“Tidur aja” kata Johnny akhirnya ke sekretaris barunya yang bahkan belum ada 24 jam bekerja.

“Ngga ngantuk kok pak” balas Aleeah tersadar.

“Tidur aja dari pada mata kamu keluar saking dipaksanya melotot” “Tidur aja le” kata Johnny di bangku samping.

“Bapak ngga ngantuk?” tanya Aleeah ganti.

“Ngantuk. Tapi ngga bisa tidur” balas Johnny.

“Maaf pak. Saya lihat dari tadi bapak gelisah ya? Kalau boleh tau, ada apa ya pak? Maksud saya kenapa tiba tiba mendadak pergi begini?” tanya Aleeah akhirnya setelah menahan rasa penasaran.

“Saya bingung dari tadi kamu ngga nanya” balas Johnny.

Ting ting

“Kita ke jerman, le” lanjut Johnny membuka pesan di ponselnya dan sibuk mengetik sesuatu tanpa ada niat menatap lawan bicaranya. Dapat Aleeah lihat sebuah nama tertulis disana Dissa Brasilia. Aleeah tampaknya cukup mengerti. Namun ia memilih untuk bertanya lagi..

“Emangnya mau ketemu siapa pak?” tanya Aleeah di bangku samping. Sedikit ragu ragu.

“My beloved one” jawab Johnny tanpa menoleh sedikitpun ke Aleeah.

Owalah udah punya pacar toh.