First X

Shannon membuka matanya. Longgar. Nyaman sekali tiba tiba sofa yang sedang ia tempati, tidak sesak seperti semalam. Pukul 7 pagi. Ia kemudian menoleh ke kanan kiri mencari sosok laki laki yang berhasil membuat matanya tidak dapat dibuka dengan lebar alias bengkak.

Jaehyun sedang berada di dapur. Mencoba membuat sesuatu untuknya dan untuk wanitanya menganjal perut sebelum sama sama harus pergi bekerja. Sebuah tangan melingkar begitu saja pada badan Jaehyun.

Dapat dirasakan oleh punggung Jaehyun, sebuah pipi menempel disana. Shannon memejamkan mata. Menghirup wangi tubuh sang suami. Mengeratkan pelukannya.

“Good morning” Sapa Jaehyun. Tangannya kini berhenti beroperasi dan mengenggam kedua tangan sang istri.

“Hoaaaaaam. Good morning. What you doin?” Tanya Shannon.

“Ngebackup ayam kecap”

“Anjir. Ngga enak ya?”

“Yaaa gimana ya, belom selesai udah ditinggal sama chefnya” Tangan Jaehyun kembali beroperasi.

“Salah siapa pake acara pergi” Ucap Shannon.

“Yang penting kan aku pulang”

“Hmmm? HAHHAHAHA” Shannon tiba tiba tertawa.

“Kenapa si?” Jaehyun tersenyum malu malu. Ia tahu apa yang sedang ditertawakan sang istri.

“Hahahha, engga” Jawab Shannon.

“Ya masa sama istri sendiri la lo la lo. Ngga sopan banget”

“Hahahha iyaa suami akuuu” Jawab Shannon. Lalu Jaehyun menolehkan kepalanya kebelakang melihat Shannon. Shannon juga kebetulan sedang mendongak untuk melihat Jaehyun. Tatapan mereka bertemu.

Jaehyun melepas pelukannya lalu duduk di pucuk ubin di depannya. Membalikkan badan dan menatap Shannon dalam dalam. Sang puan hanya terdiam, masih mengerjap kerjapkan matanya karena mengantuk. Tangan Jaehyun mulai menyentuh rambut Shannon. Merapikannya.

“Kasian banget. Capek kamu pasti ya” Ucap Jaehyun ssmbari menyentuh kedua mata Shannon.

“Bolos kerja aja Shan. Kasian mata kamu, semalem bekerja keras”

“Ihhh engga. Mark baru dateng pasti masih adaptasi. Harus ada aku dulu disana. Gara gara kamu. Tanggung jawab lo” Ucap Shannon.

Jaehyun lalu melingkarkan tangannya ke pinggang Shannon. Menariknya lebih mendekat. Shannon langsung tersadar dari kantuknya. Jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya.

Please J, i know what you gonna do. Jantung tenang dulu, YaAllah malu

Jaehyun menatap wajah sang istri dalam dalam. Belum pernah ia saksikan wajah istrinya dalam jarak sedekat ini.

Cantik

“I am not asking for your permission. But i need access” Ucap Jaehyun. Jantung Shannon sudah tidak dapat dikendalikan lagi. Milik Jaehyun berdegup tak kalah kencangnya.

“Can i kiss you?” Tanya Jaehyun.

“Allowed” Balas Shannon.

Jaehyun lalu perlahan lahan mengikis jarak diantaranya. Menarik pinggang Shannon lebih erat dengan tangan kanannya. Tangan kirinya ia buat untuk menyentuh tengkuk kepala Shannon. Shannon tak mau kalah. Ia gantungkan kedua tangannya dileher sang suami yang kini lebih rendah darinya beberapa senti.

Perlahan lahan material lembab milik keduanya bertemu. Pelan sekali. Pelan sekali. Jaehyun seolah tak ingin menyakiti sang istri. Menempel. Melumat. Tidak tergesa gesa tetapi menuntut. Sesekali tautannya dilepaskan, memberi ruang keduanya untuk menghirup udara dalam dalam.

Setelah cukup lama aktifitas ini mereka lakukan keduanya sama sama sepakat melepas. Saling menatap satu sama lain. Shannon lalu menautkan bibirnya ke dalam. Wajahnya merah padam.

“Why?” Tanya Jaehyun tersenyum. Seolah tidak lagi menjaga image di hadapan sang puan. Persetan dengan semuanya, dengan imagenya. Im the happiest person ever

“Malu banget. Oh my god, that was my first. You stole it. Susah susah gue jaga 24 tahun, diambil orang asing. Bundaaaaa Shannon ciuman” Ucapnya sambil melengos pergi. Malu sekali.

“Hahahah Shan, hahah. Mau lagi” Goda Jaehyun.

“Ihhh lagi lagi emangnya apaan” Teriaknya dari tangga.

“Hahhahah” Tawa Jaehyun renyah dari dapur. Gemas bagaimana bisa istrinya malu setelah adegan panas pagi itu.

Baru dicium hahah, baru dicium. Shan shan