I Miss You
Jaehyun sibuk dengan kertas dan laptop di tangan kanannya, sedangkan tangan kirinya sibuk mengusap punggung Shannon. Sejak sebulan yang lalu rutinitas mereka di malam hari seperti ini. Pekerjaan Jaehyun ikut ke kasur.
“J” Panggil Shannon memunggungi suaminya yang fokus dengan laptopnya.
“J” Panggilnya lagi, karena tidak mendapat jawaban sebelumnya.
“Hmmm. Apa apa gimana?” Tanya Jaehyun menaikan kaca matanya tetapi pandangannya tidak beralih. Hening beberapa saat. Shannon ragu ragu.
“Kenapa sayang?” Tanya Jaehyun akhirnya menengok sang istri yang tetap memunggungi. Shannon menolehkan kepalanya ke belakang. Menatap sang suami.
“Kenapa?” Kata Jaehyun lalu mengecup singkat bibir sang puan. Shannon mengulum bibirnya sambil menggelengkan kepala.
“Kenapaaa?” Tanya Jaehyun lagi.
“I miss you” Kata Shannon. Tatapan matanya seolah meminta.
“I won't hurt you” Balas Jaehyun menatap manik mata istrinya dalam dalam.
“That's not hurt” Balas Shannon tetap meminta. Jaehyun menghela nafasnya. Kucing mana yang diberi ikan tapi menolak? Ya benar kucing Jaehyun. Perasaannya tak tega, ada anaknya di dalam sana. Sekuat tenaga Jaehyun menahannya selama hampir 5 bulan.
Jaehyun memejamkan matanya cukup lama. Mencoba berfikir jernih.
“Bulan depan ya sayang ya. Trust me i want you too but i won't hurt you” Balas Jaehyun.
“And this little too” Lanjutnya lalu mengecup perut Shannon yang sudah mengeras. Shannon tersenyum lalu memeluk suaminya. Badannya kini sudah sepenuhnya menghadap ke si pria.
“How could you being this gentle?” Tanya Shannon setelah pelukan mereka. Jaehyun hanya mengendikkan bahunya. Lalu tangannya mulai mengusap perut sang istri.
“Hello there. It's paps again. Kamu sehat ya, posisinya udah di bawah juga, ngga ini ngga itu pinter ya nak. Kita ketemu bulan depan ya, jangan nakal nanti jangan bikin mama sakit, kalo mau keluar keluar aja ok? Can't wait to see you beautiful” Kata Jaehyun lalu menciumi perut sang istri.
“Geli hahah” Balas Shannon. Jaehyun kemudian menghentikan kegiatannya. Pandangannya beralih menatap wajah manis si istri. Bibirnya berpindah ke bibir Shannon. Tangan Shannon mulai bermain di tengkuk sang suami dan sesekali mengusap rambut bagian belakang Jaehyun.
Setelah cukup lama keduanya melepas diri saling memandang dalam diam. Sekali lagi Jaehyun daratkan ciumannya di bibir istrinya. Lalu berpindah ke pucuk kepala, cukup lama.
“Sekali lagi ya Shan. Sekali lagi, tolong berjuang sekali lagi. Aku tau kamu bisa. Aku yakin kamu kuat. Tolong berjuang sekali lagi, ya?” Katanya menatap mata istrinya. Shannon tidak menjawab. Ia hanya tersenyum dan mengangguk sebagai tanda setuju bahwa bulan depan ia siap mempertaruhkan nyawanya untuk anak mereka.
Brakk
Keduanya diam. Kemudian saling memandang.
“Itu bukan laptop kamu kan?” Tanya Shannon dengan senyum di wajahnya. Jaehyun diam.
“Bukan kan ya, ngga mungkin kan?” Tanya Shannon sekali lagi seraya berdiri dari tidurnya dengan maksud mengintip apa yang jatuh. Dengan cepat Jaehyun menggapai kedua lengan Shannon lalu merebahkannya kembali.
“Lepas mas” Kata Shannon memegang tangan Jaehyun yang menyilang di depan dadanya.
“Tidur aja, ngantuk” Jawab Jaehyun. Mencoba mengalihkan perhatian Shannon.
“Ck” Decak Shannon lalu ia menangkis tangan sang suami dengan tenaga yang ia punya. Jaehyun lalu menungkarapkan badannya dan menenggelamkan wajahnya ke bantal. Mentalnya ia siapkan. Karena memang beberapa menit yang lalu kakinya menyambar sesuatu di bawah sana.
“Udah aku bilangin. Udah aku bilangin berapa kali. Kalo tidur ya tidur. Kerjaanya ditinggal. Kan” Kata Shannon seketika ia melihat MacBook suaminya telah terbelah menjadi dua.
“Mas!” Bentak Shannon karena tak mendapat jawaban.
“Astagfirullahaladzim, Jaehyun” Kata Shannon lalu menepuk pantat suaminya keras. Tapi tetap tidak mendapat jawaban.
“Sayang, suami aku, Jung Jaehyun, mas” Kata Shannon lagi dengan nada suara yang lebih rendah.
“Jaehyun tidur” Balas Jaehyun sembari membalikkan badanya. Matanya terpejam erat. Shannon tersenyum melihat tingkah suaminya. Gemas. Lalu ia mengecup sedikit lama bibir suaminya. Berhasil. Jaehyun membuka mata. Shannon tersenyum disana.
Jaehyun kebingungan. Matanya dikerjap kerjapkan mencoba memahami situasi. Mengapa istrinya tidak marah lagi.
“Beresin” Kata Shannon sedetik kemudian dengan tatapan yang berubah menjadi dingin lalu berlalu dan naik ke ranjang seberang. Jaehyun mengutuk dirinya sendiri. Banyak berkas kerja yang ada di laptopnya. Bahkan hampir seluruh pekerjaannya disana. Ia menjambak frustasi rambutnya.
“Shan” Panggil Jaehyun.
“Beresin” Kata Shannon menarik selimut.