I Told Him
Jaehyun menutup pintu mobil Shannon dengan menariknya sedikit keras. Ia duduk di jok samping pengemudi lalu menatap sang istri dan menghela nafasnya. Jaehyun benar benar ingin marah sekarang.
Pekerjaannya banyak dan istrinya benar benar tidak supportive sama sekali. Shannon yang seperti ini bukanlah Shannon yang ia nikahi 7 bulan yang lalu.
Mari kita kembali. Jaehyun masih diam menatap sang istri sedikit kesal. Begitu pula Shannon. Matanya bengkak, khas orang sehabis menangis. Ia juga menatap sang suami tapi tidak berkata apa apa.
“Kamu nangis?” Tanya Jaehyun akhirnya menyadari raut wajah Shannon. Shannon lagi lagi menggeleng. Sama seperti biasanya ngga papa .
“J, i need to tell you something. Don't be surprised. Don't mad at me” Ucap Shannon. Raut wajah Jaehyun berubah. Menegang.
Ngga beres ini
“Kenapa?” Tanya sang suami.
“Open” Shannon memberikan sebuah kotak kepada Jaehyun. Ragu ragu Jaehyun membukanya.
Butuh waktu cukup lama hingga Jaehyun membuka mulutnya kembali. Pandangannya terpaku pada isi kotak. Sebuah foto hasil usg yang dibaliknya bertuliskan Daddy, i think my name is Queen dan 2 tespeck bergaris dua.
Jaehyun kemudian mengalihkan pandangannya menatap Shannon seolah mencari jawaban disana namun ia masih diam dengan wajah yang tak dapat dijelaskan. Senang, terharu, ingin menangis. Jaehyun kalut.
Seolah tau apa yang suaminya tanyakan dalam diamnya itu, Shannon pun mengangguk.
“You are going to be daddy” Ucapnya. Senyum indah memgulas di wajahnya. Jaehyun sontak menarik daksa istrinya ke dalam pelukannya. Menenggelamkan wajahnya dalam leger sang istri. Dapat Shannon rasakan lehernya basah. Air mata tumpah.
“Cenggeng ih mau jadi bapak nangisan” Ucap Shannon di tengah tengah pelukan mereka. Mencoba menenangkan Jaehyun namun sendirinya juga ikut terisak. Dapat Shannon lihat ekspresi bahagia sang suami hingga sang pria tidak dapat berucap apa apa.
“Is that real?” Tanya Jaehyun melepas pelukannya. Wajahnya benar benar basah.
“You are going to be daddy” Jawab Shannon dengan senyum cantik.
“Oh my god, Shan” Balas Jaehyun lagi lagi memeluk sang istri. Kembali menangis. Menumpahkan air mata bahagia.
“J, udah J enggap banget” Ucap Shannon akhirnya setelah cukup lama berpelukan, dengan sedikit mendoring tubuh sang suami.
“Ini beneran? Ini punya kamu kan? Jangan ngeprank, kameranya diman?” Tanya Jaehyun curiga menoleh kesana kemari mencari kamera.
“Beneran astaga” Balas Shannon.
“Beneran? Shan kalo ini mimpi tolong jangan dibangunin, indah banget” Ucap Jaehyun. Suaranya bergetar. Menahan tangis.
Plakkk
Sebuah tamparan kecil menyapa pipi Jaehyun.
“Sakit? This is real. I am pregnant. We are going to be parent” Ucap Shannon sedikit kesal. Pasalnya Jaehyun tidak henti hentinya memeluknya dan bertanya is this real?
“Galak banget” Jawab Jaehyun. Ia lalu menatap mata istrinya dalam dalam. Kali ini tatapan bahagia, tidak ada air mata. Dapat Shannon lihat Jaehyun merapalkan doa, melangitkan rasa syukur kepada Sang Pencipta. Jaehyun tersenyum. Begitu pula dengan Shannon.
Untuk kesekian kalinya mereka saling memeluk, kembali.
“Makasih sayang, yaaaa. I love you. Both” Bisik Jaehyun di telingga sang istri.
Shannon melepas pelukannya. Ditatapnya netra sang suami. Dirinya tersenyum kembali.
“Aku masih takut. For real. Masih takut ngga bisa kasih yang dia mau, yang dia butuhin, takut dia jadi kaya aku J” Ucap Shannon.
“But as long as with you. It probably would be a great journey” Lanjut Shannon dengan senyum manis di wajahnya. Jaehyun ikut tersenyum lalu mencium Kening Shannon. Berdua sama sama menutup matanya.
Lalu kecupan dilepaskan. Lagi lagi dua sejoli saling tatap tatapan. Mencoba menyalurkan semua rasa yang ada. Saling berdoa dan mengucap syukur kepada Sang Maha Kuasa. Lalu Jaehyun menghujani wajah Shannon dengan kecupan kecupan kecil.
“J, hahahah geli, nanti kalo ada yang liat gimana?” Ucap Shannon disela sela kegiatan mereka.
“Kantornya punya aku. Bebas”
“Hahahah, stopped it” Ucap Shannon. Benar. Jaehyun menghentikan kegiatan penciumannya, lalu ia dialihkan dengan beribu pertanyaan di otaknya. Kapan, bagaimana?
“Kamu ke dokter mana Shan? Sama kaya Lia?” Akhirnya satu pertanyaan keluar.
“Ke dokternya mama”
“Mama?” Tanya Jaehyun.
“Heem”