It's Ok It's Just, Virus
Semenjak kepulangan keduanya beberapa hari yang lalu dari yang 'katanya' honeymoon. Shannon memang mendadak terserang flu berat karena memang cuaca yang ekstrim di Selandia Baru. Ditambah lagi dirinya sempat kehujanan karena tidak bisa berjalan dengan benar akibat malam panasnya dengan sang suami.
Alhasil, untuk tetap melanjutkan kegiatan. Mereka mutuskan untuk pisah ranjang. Shannon menempati kamar bawah dan Jaehyun tetap berada di kamarn mereka. Alasanya sangat simple. Jaehyun tidak boleh tertular dan jika sewaktu waktu butuh apa apa Shannon bisa dengan mudah ke dapur sendiri tanpa perlu repot repot naik turun tangga.
Lagi pula Jaehyun sedang ada project besar yang harus dikerjakan dan malah ia tinggal bepergian. Oleh karenanya, kepulangannya saat ini ia gunakan untuk menebus waktu yang telah terbuang. Karena itu pula mereka membuat perjanjian untuk tidak bertemu dan bertegur sapa. Jaehyun menyiapkan dirinya sendiri dan mengambil alih kegiatan rumah. Sementara Shannon juga akan mengurus dirinya sendiri di ruang isolasi.
Kamar bawah ini juga merupakan kamar tamu yang mana terhubung langsung dengan halaman belakang. Sore itu Jaehyun memutuskan untuk pulang setelah client luar negerinya undur diri dari jamuan makan siang yang telah ia janjikan jauh jauh hari sebelumnya.
Cuaca tidak panas tapi juga tidak hujan. Shannon memutuskan untuk tidur karena menunggu sang suami kembali tidak seasik sebelumnya. Pening serta sakit diseluruh tubuhnya amat begitu hebat ia rasakan. Menutup mata menjadi satu satunya opsi terbaik.
Jaehyun menatap wajah sang istri yang terlelap tidak cukup tenang dalam tidur 'siang'nya. Ia berdiri di halaman belakang masih memakai setelan kerja dan menatap Shannon dari luar. Ranjang kamar ini memang menghadap langsung ke halaman dengan kaca besar yang juga bisa dialih fungsikan sebagai pintu, sehingga Jaehyun tidak perlu repot repot mencari posisi yang tepat untuk melihat keadaan sang istri.
Tak lama Shannon membuka matanya. Dilihatnya seorang laki laki berdiri dengan tangan di belakang menatap dirinya dengan teduh. Shannon tersenyum. Oh udah pulang. Ingin rasanya ia lari ke pelukan sang suami tapi lagi lagi ia menahan diri. Jika salah seorang dari mereka sakit, maka yang satu tetap harus sehat agar bisa saling merawat.
“Makan?” Tanya Jaehyun dari luar sambil menggunakan bahasa tubuh mengisyaratkan kata makan ke sang istri. Shannon menggeleng. Tidak ada suara yg dapat Shannon dengar namun ia memahami bentuk mulut sang suami.
“Mau apa?” Tanya Jaehyun lagi.
“Kamu” Jawab Shannon sembari menunjuk Jaehyun di luar sana. Jaehyun kemudian merasa lemas, terkulai tak berdaya. Kedua kakinya seolah tak dapat digunakan untuk berdiri. Wajahnya memerah sembari kedua tangannya naik di depan dada. Memberhentikan detak jantung yang tak karuan bunyinya. Mleyot dibuat sang istri. Shannon kemudian tertawa terbahak bahak melihat tingkah lelakinya.
Sedetik kemudian pandangan keduanya bertemu. Perasaan rindu memenuhi keduanya. Bukan pisah rumah. Hanya pisah ranjang dan tidak bertemu beberapa hari saja. Jaehyun kemudian dengan nyali setinggi langit dan tekat sedalam lautan memberanikan diri membuka kenop pintu kaca kamar bawah yang seketika itu pula mendapat respon berupa lemparan guling dari sang puan karena Jaehyun telah melanggar perjanjian.
“Jangan bercanda, ngga, ngga boleh” Teriak Shannon panik menoleh kesana kemari mencari masker mulut miliknya. Ketemu. Di atas nakas. Namun naas, niatnya kalah cepat dengan dekapan hangat sang suami. Jaehyun langsung memeluk Shannon seerat mungkin ketika ia melihat daksa sang istri yang sudah duduk di atas ranjang dengan hidung merah, suara sengau, serta suhu tubuh yang lebih hangat. Persetan dengan umpatan dan hukuman yang akan ia terima nantinya, saat ini dirinya hanya merindukan Shannon.
“J jangan ngawur kamu” “J YaAllah” “Masker aku. Maskerr” “YaAllah mask-” kata Shannon mencoba menghentikan suaminya. Namun Jaehyun tidak gentar. Sudah terjebur, basah kuyup saja sekalian. Lama Jaehyun memeluk Shannon dan menenggelamkan wajahnya dalam tempat ternyaman di dunia. Ceruk leher Shannon. Menghirup aroma khas tubuh sang istri yang walaupun dalam keadaan apapun tetap harus mandi. Memulangkan rindu ke tempat semula.
Shannon hanya bisa pasrah. Dirinya kembali lemas. Belum memakan apapun sejak tadi pagi serta lidahnya terasa begitu hambar membuatnya tidak berselera makan. Ditambah sekarang dirinya harus bergelut dengan sang suami untuk melepaskan pelukan yang sudah ia ketahui akan sia sia karena Jaehyun terlampau jauh lebih kuat dari padanya.
Shannon pasrah. Alih alih melawan ia kini membalas pelukan si pria. Memejamkan matanya dan ikut menikmati waktu berdua. Sesekali tangannya digunakan untuk menepuk nepuk punggung suaminya sekedar menyalurkan kenyamanan.
“What did you do?” Tanya Shannon di tengah tengah pelukan mereka.
“I miss you” Jawab Jaehyun. Hening sebentar.
“How was your day?” Tanya Shannon lagi.
“I miss you” Jawab Jaehyun lagi. Hening lagi.
“Kerjaan kantor banyak?” Tanya Shannon.
“I miss you” Jawang sang lelaki.
“Aku boleh peliara anjing ngga?” Tanya Shannon lagi. Random.
“I miss you” Jawab Jaehyun tetap kukuh. Shannon kemudian membuka pelukan mereka. Tidak melepas, hanya membukanya sedikit. Lalu ia menatap mata suaminya dalam dalam. Serindu itukah Jaehyun padanya?
Tidak ada pembicaraan. Tidak ada kata kata yang keluar. Keduanya hanya saling pandang. Lalu lama kelamaan Jaehyun mulai mengikis jarak. Mencari hal manis yang sudah menjadi candu baginya. Mencari sesuatu kenyal yang selalu ingin ia makan. Matanya terarah pada bibir Shannon. Pelan. Pelan sekali. Lalu sebuah telapak tangan menempel di bibir Jaehyun. Ia menaikan pandangannya mencari mata sang istri.
Shannon sudah mengulum bibirnya ke dalam.
“Give me mine” Kata Jaehyun meminta. Shannon tidak menjawab. Ia hanya menggelengkan kepala.
“That's mine, shan?!” Ucap Jaehyun sedikit kesal dengan wajah yang dibuat buat. Menggemaskan. Shannon masih diam dan hanya menggelengkan kepala sebagai jawaban.
“Shannnnn aaaaaann aan?” Pinta Jaehyun sambil berguling guling seperti anak kecil. Shannon tertawa tapi tetap tidak menjawab.
“Pleaseee” Pintanya kali ini putus asa.
“No” Jawab Shannon tegas sengan masih ada sisa senyum di wajahnya.
“Then why? Thats officially mine” Bela Jaehyun.
“Because you broke the rules” Balas Shannon.
“Whyy? You miss me too tho?” Bela Jaehyun. Shannon diam seketika. Ia juga merindukan suaminya. Bahkan ia pula yang memulangkan paska sang suami dari kantor.
“You miss me too aren't you?” Tanya Jaehyun lagi. Shannon masih diam memikirkan seribu kemungkinan. Iya dan tidak sama sama beresiko.
“Engga” Jawab Shannon akhirnya. Jaehyun seketika membelalakkan mata tidak terima atas jawaban sang istri. Dengan sigap ia hujani wajah Shannon dengan kecupan kecupan kecil yang menimbulkan gelak tawa dari sang wanita.
“I'll stop if you miss me” Kata Jaehyun di sela sela aktifitas mereka.
“Ok ok hahahha” “Ok haha J” “Ok ok i miss you” “I miss you” Kata Shannon akhirnya. Jaehyun kemudian menepati kata katanya. Ia berhenti menciumi Shannon. Lalu menatap mata istrinya dengan teduh. Sedetik kemudian Jaehyun mulai kembali mengikis jarak.
Cuppp
Kena. Menempel. Melumat. Pelan. Mengigit. Bermain. Lidah ikut serta. Melumat lagi. Pelan lagi. Sedikit mengigit lagi. Kali ini Shannon tidak menolak. Ia biarkan suaminya memulai memecahkan celengan rindu keduanya.
“It's ok shan. It's just, virus” Kata Jaehyun disela sela ciuman mereka.