J Feels Like Home.

Pukul 23.35 akhirnya Shannon mematikan komputer dan membereskan berkas berkas kerjanya. Buru buru menyambar kunci mobil dan mengendarainya meuju rumah.

Rasa lelah, kesal, ditambah pegal dipunggungnya akibat PMS membuat mood Shannon sedikit kurang baik. Apalagi Jaehyun yang dari tadi tidak henti hentinya mengirim pesan kepada Shannon.

Ya gue tau dia khawatir tapi ya ngga tiap menit banget imess. Samperin kek, kirim makanan kek apa kek, ngechat mulu ngga ada usahanya

Batin Shannon di dalam mobil. Jalanan kota besar ini sudah sepi, orang orang memutuskan untuk terlelap dalam mimpi atau sekedar berbaring di atas kasur memainkan benda kotak yang sangat pintar.

12 kurang. Mampir Bang Didit sabi nih. Tapi Jaehyun nungguin ngga ya? Tapi dia bilang terserah. TERSERAH? Haiii kematian

Batin Shannon lagi. Ngeri. Ia baru sadar, lagi dan lagi Shannon lupa jika dirinya telah bersuami. Pikirannya tiba tiba bercampur aduk. Memikirkan kemungkinan kemungkinan yang akan terjadi ketika ia sampai rumah nanti.

Aplha woman : got a supportive partner or no partner at all


Krekkk Shannon membuka pintu rumahnya. Hening. Lampu ruang tamu dan dapur sudah mati. Ia lalu berjalan menaiki tangga. Berhenti di depan kamarnya dan kamar Jaehyun. Jadi posisi kamar mereka berdua berhadap hadapan. Namun sejak mereka sama sama memutuskan untuk 'jatuh' mereka akhirnya berbagi ruangan yang sama.

Anjr, ini kenapa sepi banget kaya alam kubur. Gue kemana ni kanan apa kiri ni Shannon berfikir sebentar. Sejujurnya ia juga takut dengan keadaan saat ini. Takut Jaehyun murka karna lagi lagi tidak dianggap oleh Shannon.

Trobos ae lah Lalu Shannon membuka kamar milik Jaehyun. Tempat mereka berdua beberapa hari ini terlelap bersama. Kosong. Sepreinya masih rapi. Tidak ada tanda tanda kehidupan disini. Lalu ia membuka kamarnya. Sama. Kosong. Jantungnya berdegup dengan kencang.

Kemana ni orang Lalu ia turun kembali, membuka ruang kerja sang suami. Di dapatinya disana Jaehyun masih dengan setelan kerjanya, menggunakan kacamata, sibuk membaca berkas berkas.

“Hai” Sapa Shannon.

“Just home?” Tanya Jaehyun yang tidak memalingkan pandangannya. Tetap dengan sang kertas.

“Hmm yes. Lembur juga?” Tanya Shannon. Fyi, Shannon tidak berani masuk, ia hanya memperlihatkan kepalanya dan menyimpan badan di balik pintu. Takut.

“Hmmm.” Balas Jaehyun

“Dinner?”

“Too late to ask. I hepled myself” Jawab Jaehyun.

“Okayy. Im still on my period” Ucap Shannon. Mencoba mencari alasan agar suaminya memaafkan sikapnya kali ini tanpa harus ia meminta maaf.

Plis back to warm mode J, kasihani gue, kasihani gue. Jangan marah. Dingin banget kaya ketemu Frost (Go watching Thor)

“TMI banget” Jawab Jaehyun. Masih sama, pandangannya tetap pada dokumen. Enggan menatap sang istri. Shannon tidak menjawab, lalu menutup pintu ruang kerja Jaehyun dengan sedikit keras. Kesal. Jaehyun lalu mamalingkan padangannya ke pintu.

Gue kasian tapi gue juga cape. Bukan cuman lo Shan. Apa susahnya ngabarin

Batin Jaehyun. Lalu ia melanjutkan aktifitasnya. Dan seketika keadaan rumah menjadi sangat hening.