J Feels Like Home Pt2.
Pintu ruang kerjanya terbuka, menampilkan sesosok wanita dengan celana pendek dan hoodie yang sedikit kebesaran serta rambut cepol lengkap dengan kacamata yang ditarik ke atas memenuhi jidatnya.
Jaehyun sontak mengalihkan pandangannya, menempatkan kedua matanya kepada wanita yang sedang berdiri di depannya kini dengan sedikit melonggarkan dasi yang masih menempel dengan sempurna di lehernya.
“Kenapa?” Tanya Jaehyun keheranan.
“Usep usep punggung gue lagi dong”
“Hamil beneran ya lo? “
“NGACO”
Jaehyun kemudian membawa tubuhnya naik ke atas ranjang. Sudah mandi, sudah berganti pakaian, siap untuk terlelap, namun tetap saja dokumen ikut bersamanya.
Sementara itu, Shannon tertawa tawa membelakangi Jaehyun, mengscroll fyp tiktoknya. Video lucu muncul disana.
Jaehyun mulai meraba punggung Shannon menggunakan tangan kirinya. Satu tangannya lagi digunakan untuk memegang kertas. Merasa ada sentuhan Shannon pun menolehkan kepalanya ke Jaehyun sebentar lalu kembali fokus kepada sang pintar, hp.
“Udah dong kerjanya, jam 1 ni. Tidur.” Ucap Shannon sembari menaruh hpnya di nakas.
“Bentar lagi”
“Apaan bentar lagi bentar lagi. Udah” Ucap Shannon seraya membalikkan badanya ke arah Jaehyun. Sementara tangan Jaehyun masih disana, mengusap punggung Shannon dengan sedikit memeluknya.
“Sana, kacanya di kamar mandi” Suruh Jaehyun. Pandangannya ke sang istri lalu kembali lagi.
“J kayanya bener deh kita butuh liburan. Kemana gitu. Kantor mulu” Ucap Shannon seraya memainkan lutut Jaehyun. Dapat gambarannya? Jaehyun duduk bersandar dan Shannon berbaring.
“Kemana?”
“Kemana gitu”
“Ohh honeymoon” Jawab Jaehyun iseng.
“LIBURAN”
“Hahahha ngegas bos kaya Dominic Toreto. Aku udah bilang bunda mau ke NZ”
“Kok ngga bilang aku?”
“Orang kamu juga ngga bilang aku. Kata bunda kelamaan lewat kamu. Chat aku langsung si bunda. Hahahh malu Shan tapi yowis lah bablas”
“Hahah, okey”
“Minggu depan ya?” Tanya Jaehyun.
“Ada Mark kan? Suruh handle bentar sama Lia. Seminggu aja” Ucap Jaehyun.
“MAU NGAPAIN? LAMA BANGET” Ucap Shannon seraya menyilangkan tangannya di depan dada. Jaehyun tidak menjawab, hanya tatapan intens dan senyuman jahil diwajahnya.
“Ih mesum” Ucap Shannon. Membalikkan badan. Menyembunyikan wajahnya yang merah padam. Shannon tidak ingin tertangkap basah bahwa dirinya juga memikirkan hal hal yang 'tidak tidak' itu. Gengsi brou.
“Shan, mau rehearsal dulu ngga? Nanti biar ngga kaget disana” Goda Jaehyun.
“NGGA, DIEM, TIDUR” Jawab Shannon.
“Hahahha” Tawa Jaehyun pecah. Tangannya kembali mengusap punggung sang istri. Lalu ia menaruh dokumen dokumen dan bersiap ke alam mampi.
“Dipunggungin?” Tanya Jaehyun. Shannon lalu membalikkan badanya dan memluk erat sang suami.
“Maaf ya” Ucap Shannon. Jaehyun diam. Mencoba mendapat penjelasan lebih panjang.
“Aku tadi beneran kacau, cape, kesel, jadi marah marahnya ke kamu” Lanjut Shannon.
Jaehyun mengecup sang istri di dahi.
“Iyaa, kalo ada apa apa kabarin Shan. Aku tau kamu cape, kamu kesel. Aku juga gitu, aku juga cape. Aku ngga leyeh leyeh kok. Kabarin aja cukup jangan bikin orang lain kepikiran ya”
“Hmmm” Jawab Shannon, agaknya sang puan mulai mengantuk.
“Jangan diulangi lagi ok?”
“Hmmm” jawabnya lagi. Shannon kemudian terlelap dalam dekapan sang suami. Wangi tubuh Jaehyun adalah penenang bagi segala keluh kesah Shannon dimulai dari sekarang. Tubuh Shannon merupakan pegangan yang kuat pula untuk Jaehyun. Malam itu keduanya pulang, ke rumah.