Just a while
Shannon memasukkan baju baju milik suaminya yang akan dikenakan selama kurang lebih 2 hari di negeri orang ke dalam koper. Jaehyun duduk di tepi ranjang melihat setiap gerakan yang diciptakan oleh Shannon. Tidak ada suara diantara mereka.
“Ini aja cukup kan ya Jae ya?” Tanya Shannon pada suaminya yang lebih terasa seperti sedang berbicara sendiri.
“Baju tidurnya satu aja mas ya?” Ucapnya lagi. Jaehyun masih setia menutup mulutnya.
“Obat nyamuknya udah. Nanti beli korek aja disana jangan bawa dari sini takut kena di bandara” Ucap Shannon lagi dengan tetapannya tetap pada koper dan Jaehyun yang masih mengamati sang istri. Raut wajah Shannon tidak dapat dibaca.
“Selesai. Tunggu Pak Ali bentar Jae ya bentar lagi sampe kok” Ucap Shannon menurunkan koper dari tepi ranjang yang lain dan menyeretnya ke arah sang suami. Jaehyun masih diam dan tetap memperhatikan.
“Nih” kata Shannon lagi sembari menurunkan geretan koper. Jaehyun masih tidak ada jawaban. Agaknya sang pria tetap diam dan menatap wanita sang berdiri di hadapannya. Tangannya lalu naik melingkar di perut buncit sang Shannon.
“Mau ikut aja ngga?” Tanya Jaehyun. Wajahnya mendongak menatap sang istri.
“Engga. Udah buruan nanti telat” Ucap Shannon seraya melepas tangan sang suami dan berlalu pergi. Jaehyun bangkit lalu menggunakan tangannya untuk mendekap sang istri dari belakang.
“Aku berangkat lo shan” Katanya tepat di telingga Shannon. Shannon tidak menjawab. Ia hanya mengangguk anggukan kepalanya tanda mengerti.
“Ikut aja yuk? Kalo ngga mau ke mama apa ke bunda ikut aja ayok” Ucap Jaehyun lagi. Shannon diam. Pundaknya bergetar. Diputarnya tubuh sang puan. Sudah seperti dugaan Jaehyun. Ibu hamil ini menangis lagi.
Semalam, ketika Jaehyun izin untuk pergi mengurus pekerjaannya selama 2 hari, Shannon langsung berubah menjadi seorang anak perempuan yang tak ingin berpisah dari boneka kesayangannya. Menempel kepada Jaehyun dimanapun suaminya berada. Merengek, menangis meminta sang suami untuk tetap tinggal dengan alasan takut sendirian. Tapi ketika diminta untuk mengunjungi bunda atau mama, Shannon menolak. Bumil moodnya kacau banget. Batin Jaehyun.
“Nahkan. Udah ayok” Kata Jaehyun begitu melihat wajah sang istri sudah penuh air mata. Lalu ia pergi ke ranjang untuk mengambil hpnya dengan maksud memesan satu kursi lagi untuk sang istri.
“Ih engga. Engga Jae. Engga mas. Udah tinggalin aja serius. Ini efek hamil aja serius, i told you last night. Beneran ngga papa” Kata Shannon cepat menghentikan suaminya.
Jaehyun lalu membalikkan badan. Menatap sang puan. Shannon tersenyum meyakinkan sang suami bahwa dirinya akan baik baik saja. Toh hanya pergi selama dua hari. Jaehyun lalu memeluk wanitanya erat.
“Kalo ada apa apa bilang ya. Maaf aku ngga bisa temenin lagi ketemu queen. Kabarin terus shan. Jangan nangis. Aku sebentar aja, yaa?” Tanya Jaehyun di sela sela pelukan mereka.
Sebenarnya baik Jaehyun maupun Shannon tau. Shannon akan baik baik saja mengingat perjalanan Jaehyun ini juga hanya sebentar. Urusan mengurus diri Shannon tidak perlu dikhawatirkan lagi. Susu, vitamin, olahraga untuk bayinya, tanpa dikoordinir Jaehyun pun telah Shannon lakukan. Hanya saja, yang menjadi perhatian Jaehyun saat ini adalah kehamilan sang istri. Pasalnya, sejak mengandung Shannon memang menjadi lebih clingy atau bahkan tidak mau sama sekali disentuh atau didekati. Perubahan mood Shannon inilah yang Jaehyun khawatirkan.
“Heem” Jawab sang puan di dalam pelukan. Jaehyun melepas pelukannya menatap dalam istrinya.
“Ikut aja” Ucapnya.
Plakkk
“Alay” Ucap Shannon. Lalu berlalu pergi. Menyisakan Jaehyun yang meringis kesakitan.
“Shan. Anak aku shan sama kamu. Pamitan dulu, awww” Katanya sambil mengusap lengannya dan berjalan mengikuti Shannon.
“Maaf ya papa ngga bisa ketemu kamu lagi, bulan depan papa janji kita ketemuan ya, tapi gabole marah. Ok? Anak papa pinter, jaga mama bentar ya queen, 2 hari aja, jangan dibikin nangis mamanya, durhaka kamu” Ucap Jaehyun pada perut Shannon. Lalu ia berdiri dan mengecup kepala sang istri.
“Aku berangkat ya” Kata Jaehyun lalu segera berbalik dan menyeret kopernya pergi. Ia bahkan tidak menatap wajah istrinya meskipun hanya sebentar. Shannon adalah kelemahan Jaehyun. Meskipun telah 'aku nggapapa kok, ill be ok ' tapi tetap Jaehyun tidak akan tega meninggalkannya sendirian. Maka, ia memilih untuk tidak menatap netra wanitanya atau ia akan membatalkan perjalanan bisnisnya ini.
Shannon tidak menjawab. Ia hanya tersenyum dan mengangguk. Lalu setelah daksa suaminya dibawa mobil untuk pergi, ia melambaikan tangan dan masuk kembali ke rumah. Sepi