Long Time No See
“Ma, nanti ada imo juga ya?” Tanya Noah pada mamanya di jok depan dan papanya yang sedang fokus ke jalanan. Biasanya Jungwoo akan menanggapi atau membuat suasana menjadi cair. Tapi sejak menerima pesan dari Shannon 2 hari yang lalu ia menjadi banyak diam.
“Ada No” Jawab sang mama.
“Om Jaehyun?”
“Ada sayang”
“Yeayyy, nanti mau main”
“Iya Noah” Jawab mamanya lagi.
“Kenapa si yang?” Tanya Lia pada suaminya.
“Kenapa?” Tanya Jungwoo balik.
“Ya kenapa diem aja dari kemaren lo. Banyak pikiran? Kenapa?”
“Engga, nggapapa” Jawab Jungwoo singkat. Lalu dirinya diam lagi.
“Jeno Ilora jadi ikut?” Tanya Jaehyun. Pandangannya fokus pada jalan.
“Ngga, ngga diajakin nanti rame banget”
“Oke” Jawabnya lagi. Sama perti Jungwoo, 2 hari ini Jaehyun lebih banyak diamnya. Shannon juga tidak mau terlalu mencampuri urusan suaminya. Shannon asumsikan Jaehyun sedang banyak beban pikiran kantor.
“Imoo, imoo ada semut liat” Teriak Noah kepada bibinya. Kini mereka telah menggelar matras, mengeluarkan bekal di sebuah taman yang cukup ramai mengingat ini adalah hari minggu.
“No, jangan lari lari mama cape” Ucap Lia kepada anaknya.
“Yang anakmu, aduh, ngos ngosan, padahal gitu aja” Ucap Lia pada suaminya.
“Sama gue aja. Noah ayo sama Imo” Teriak Shannon seraya bangkit dari duduknya dan mengejar Noah yang sudah asik berlarian kesana kemari.
“Yakan, apa mama bilang kan” Ucap Lia menyusul. Menyaksikan anaknya yang jatuh di rumput tetapi tidak menangis.
Kini hanya tersisa dua manusia. Para suami yang sedari tadi menyimpan suara. Sejak pertemuan keduanya pagi ini, mereka hanya saling sapa lalu kembali diam. Tidak ada percakapan bahkan kontak mata. Jaehyun dan Jungwoo.
Jungwoo terkekeh. Telah diterima olehnya sebuah Coca-Cola uluran dari teman lamanya. Jaehyun.
“Masi suka kan?” Tanya Jaehyun kepada Jungwoo. Tatapnya mengarah kedepan.
“Masih” Jungwoo juga tak mengalihkan pandangannya untuk melihat Jaehyun.
“Gimana kabar?” Tanya Jaehyun.
“Baik” Jawab Jungwoo.
“Bahagia banget ya lo” Jawab Jaehyun. Hening kembali.
“Anak anak gimana kabarnya?” Tanya Jungwoo
“Baik. Jo pegang punya papanya, doy juga, yuta juga, taeyong masih sama gue” Jawab Jaehyun. Jungwoo diam, ia hanya mengangguk angguk.
“Ngga kangen anak anak lo?” Tanya Jaehyun.
“Masih boleh gue ketemu mereka?”
“Abis ninggalin dan hampir bikin kita gabisa dapet kerja? Bahkan bikin kaya orang ga punya harapan buat hidup? Harusnya ngga bisa” Jawab Jaehyun. Jungwoo diam. Jaehyun diam. Hening. Hanya ada suara suara orang lain yang kebetulan juga sedang berada disana.
“Sorry Jae” Ucap Jungwoo akhirnya.
“Ngapain? Harusnya lo bilang itu dari dulu”
“Gue ngga tau harus gimana lagi saat itu” Jawab Jungwoo.
“Yang ada dipikiran gue cuman gimana Lia sama anak gue bisa hidup, layak, cukup, bahagia. Gue ngorbanin orang orang penting dihidup gue buat orang penting lainnya. Sorry” Jelas Jungwoo.
“Lo bisa ngomong dari awal wu. Ngga tiba tiba ngga ada kabar gitu. Kita ber 4 keteteran ngisi posisi lo” Ucap Jaehyun, kini ia memalingkan pandangannya ke arah Jungwoo.
“Gue ngerasa gue pengecut banget pas bikin Lia jadi kaya gitu. Gue ngerasa gue harus tanggung jawab sama itu Jae. Lia hamil anak gue. Gue gabisa ninggalin dia sendirian. Sorry karena gue malah ninggalin kalian. Tapi gue ngga nyesel Jae.” Jawab Jungwoo.
Jaehyun menatap mata Jungwoo dalam dalam. Mencoba memahami maksud perkataannya. Gue ngga nyesel Jae sedikit terdengar seperti omongan orang gila untuk Jaehyun. Pasalnya Jungwoo, Jaehyun, Johnny, Yuta dan Taeyong telah berjanji untuk memulai stratup mereka sendiri. Namun tiba tiba Jungwoo izin pamit kembali ke tanah air dan tidak pernah menampakkan diri lagi.
Jaehyun dan teman temannya di Australia hancur. Investor telah di dapat, persiapan dilakukan, tetapi teman mereka tidak kembali. Jungwoo merupakan kunci dari keberhasilan project mereka kala itu. Tapi Jungwoo pergi. Bahkan Jaehyun dan kawan kawannya hampir tidak bisa bekerja dan harus mengembalikan uang investor yang telah ia terima.
“Semoga lo sehat, bahagia terus Wu” Ucap Jaehyun bangkit. Jungwoo masih diam, terduduk. Mencerna kembali kata katanya.
“Udah Noah duduk aja sini, makan aja sama sama jangan lari larian kotor.” Ucap Lia. Noah tengah digandeng olehnya dan Shannon kembali menuju matras. Shannon melihat suaminya beranjak lalu bertanya
“Kemana tu?” Tanya Shannon pada Jungwoo. Tidak ada jawaban. Jungwoo hanya menggendikkan bahunya. Shannon lalu menyambar tas dan berlari mengejar sang suami.