Makan Siang

Shannon tiba di kantor Jaehyun dengan membawa sekotak hokben untuk Noah dan dua bungkus somay untuk dirinya dan Jaehyun.

“Noah mana?” Tanya Shannon begitu ia mendapati keadaan ruangan Jaehyun yang sepi seperti tidak ada apa apa padahal tadi pagi Shannon menitipkan sebuah bencana kepadanya.

Jaehyun tidak menjawab dan masih berkutik dengan dokumen dan komputernya. Ia hanya mengarahkan dagunya menunjuk sebuah anak manusia yang terbaring di sofabed ujung ruangan Jaehyun.

“Wihhh pules banget anak gue” Ucap Shannon sambil membenarkan selimut Noah agar menututpi badannya. Memang benar ini masih jam makan siang. Tapi suhu ac diruangan itu sangat kecil.

“Nanti lagi. Makan dulu sekarang” Ucap Shannon.

“Perhatian banget si”

“Dih” Jawab Shannon. Yang lalu disusul Jaehyun untuk bergabung dengannya di meja tamu.

“Lo kemana tadi?” Tanya Jaehyun dengan sangat hati hati. Ia takut pertanyaannya ini akan membuat Shannon merasa privasinya terinterupsi.

“Ke tempat bunda”

“Pulang?”

“Ke tempat bunda. Gila ya lo ternyata. Gercep banget bund, udah ngomong ke mama lo aja” Jawab Shannon. Jaehyun masih menebak maksud pembicaraan Shannon.

“Bunda ngasi tunjuk chat mama lo, ngajak ketemu besok malem. Kaget banget gue, kok lo sat set sat set gitu, pdhal baru kemaren ngobrol” Jelas Shannon akhirnya. Entah mengapa saat itu Jaehyun tersenyum. Lega perasaanya. Ia tidak jadi ditolak. Shannon mengiyakan perjodohan ini secara tidak langsung. Overthinkingnya tidak berguna.

“Terus lo jawab apa?” Tanya Jaehyun. Memastikan

“Ya gue bilang ke bunda. Iya ayo ketemu bun. Terus udah gue cabut” Jawab Shannon. Lagi lagi Jaehyun tersenyum. Lega pikirnya.

Poor Jaehyun. Ada poin penting yang tidak Shannon katakan. Ia menerima pernikahan, bukan menerima Jaehyun dengan alasan Jaehyun pasti memahami ketakutan yang Shannon miliki. Dengan asumsi setelah Jaehyun tahu kejadian masa lalu Shannon dan segala traumanya, nanti ketika sudah menikah Jaehyun tidak memiliki harapan yang tinggi pada hubungannya dengan Shannon, jadi Shannon menerima perjodohan ini.

Sebenarnya Jaehyun tahu benar maksud perkataan Shannon tempo hari. Jaehyun juga tau apa yang harus ia lakukan. Tidak boleh berharap dan terus berusaha menghilangkan ketakutan Shannon, namun siang itu dirinya tersenyum lega. Untuk saat itu saja ia ingin menaruh harapan, sedikit saja.

Bagaimana? Sampai sini dapat inti masalahnya?