“Mas aja, le”
“Kalo yang ini dapur umum Le, kamu bisa bikin kopi, bikin mie juga disini, ngga usah sungkan ya, kalo mau bawa makanan pribadi juga boleh, tapi ya gitu konsekuensinya, ngabisinnya bareng bareng” kata Inda. Salah satu anggota HR SeoCompany.
“Ohh oke oke paham mbak hehe” jawab Aleeah sekenanya sembari matanya celingukan melihat kesana kemari.
Suasana kantor masih sepi pagi ini. Inda sengaja meminta Aleeah untuk datang lebih awal agar dapat memperkenalkan kantor barunya. Sebenarnya Aleeah sedikit merasa tidak nyaman. Pasalnya, pekerjaannya yang sebelumya adalah sebagai freelancer dimana ia bisa bekerja dimanapun, kapanpun, dengan pakaian yang *bodo lah yang penting pake baju' tanpa aturan yang harus ditaati, ditambah ia terbiasa bekerja sendirian, jadi, berada di tempat baru dengan suasana yang amat sangat berbeda dengan kebiasaannya sebelumnya adalah hal yang tidak mengenakan bagi Aleeah. Ditambah lagi tidak ada seorang pun yang ia kenal disini.
Malam sebelum hari ini datang, tepatnya beberapa jam setelah Johnny mengumumkan perihal kelolosannya, Aleeah mendapat satu text lagi yang isinya juga sama dengan apa yang dikatakan Johnny sebelumnya. Ucapan selamat dan himbauan kedatangan karena dirinya lolos menjadi sekretaris wadir SeoCompany.
Sebenarnya Aleeah merasa aneh karena dua orang sekaligus menghubunginya untuk pemberitahuan. Namun yang kedua lebih meyakinkan dari pada mas mas yang ia asumsikan ingin meminta ganti rugi serta mengaku sebagai Johnny Seo dari SeoCompany.
“Meja kamu disana Le, ayok” ajak Inda kemudian menuntun Aleeah ke ruangan sebelah. Dilihatnya sebuah meja kerja dengan pos kecil di depan ruangan bertuliskan Executive telah tertata rapi dengan sebuah papan nama bertuliskan Aleeah Pramesti di atasnya.
“Wahhh nama saya mbak?” tanya Aleeah tak percaya. Dirinya baru saja diterima tetapi sudah dibuatkan papa nama lengkap dengan meja yang rapi dan bersih. What a welcome.
“Buat sambut kamu. Nanti yang resmi nunggu bapak ya Le hehe, pulang kerja biasanya anak anak juga ada kaya makan bareng gitu si tiap kali ada yang masuk sama mau keluar. Punyamu kalo ngga nanti ya besok” jelas Inda panjang lebar. Aleeah hanya mengangguk angguk mendengarkan.
Waktu terus berjalan. Tak terasa jam masuk kerja sebentar lagi datang. Dapat Aleeah lihat orang orang berseragam rapi dan berwarna warni mulai memenuhi gedung besar nan tinggi ini yang beberapa waktu tadi sangat sunyi. Aleeah berdiri di samping Inda di depan ruangannya menunggu si pemilik tahta datang.
Tak lama kemudian, seorang laki laki berjalan ke arah Inda dan Aleeah dengan santai sendirian. Tidak membawa tas, bahkan jasnya ia tenteng di tangan kiri serta tangan kanannya membawa secangkir kopi. Santai sekali.
“Mas mas” panggil Aleeah tat kala ia menyadari kehadiran sang laki laki. Ada sedikit perasaan aman yang Aleeah rasakan ketika ia menemui orang yang agaknya ia kenal. Johnny nampak sedikit terkejut. Namun ia tetap melangkahkan kakinya mendekat.
“Mas mau nemenin aku ketemu Pak Jo juga?” tanya Aleeah polos ketika Johnny menghentikan kaki di hadapannya. Inda sedah membelalakkan matanya sedari tadi. Kaget bukan main. Johnny menahan senyumnya. Ia benar benar ingin tertawa. Ternyata Aleeah masih menganggapnya HR dan bukan wakil direktur.
“Oh kamu nunggu Pak Jo?” tanya Johnny ikut menimpali. Inda tidak bisa berkata kata.
“Iyaa, ini mba Inda dari HR kan? Mas juga kan? Emang seramah ini ya SeoCompany sampe nemenin orang baru mesti dua begini?” tanya Aleeah lagi, polos sekali. Johnny mengulum bibirnya kedalam.
“Ale in-” potong Inda.
“Iya ramah banget” balas Johnny sembari menatap ke arah Inda, isyarat agar ia tak melanjutkan kata katanya. “Bentar ya saya masuk dulu. Ntar kalo Pak Jo udah siap saya kabarin” kata Johnny lalu berlalu pergi. Inda masih membuka mulutnya. Menganga. Sementara Aleeah kebingungan apa maksud perkataan 'rekan kerja'nya barusan.
Ting ting
Suara berasal dari HP Aleeah. Segera ia buka dan...
“Mbak saya masuk dulu ya, kata Mas Johnny suruh masuk Pak Jo udah siap” pamit Aleeah pada Inda.
“HAH?” Inda masih belum mengerti akan suasana yang baru saja terjadi.
“Tapi Pak Jo kok ngga lewat sini mbak ya? Ada pintu rahasia kah?” tanya Aleeah sambil berlalu masuk ke dalam ruangan.
Tok tok tok
“Masukk” jawab seseorang dari dalam. Aleeah kemudian membawa dirinya menemui atasannya yang akan ia bantu selama entah berapa lama ia mampu bertahan nanti.
Didapatinya seorang laki laki yang wajahnya sudah amat sangat ia kenal, sedang duduk di kursi kerjanya depan komputer dengan dasi dan jas sudah terpasang rapi.
“Permisi” “Lah, Mas Johnny ngapain?” tanya Aleeah.
“Nunggu kamu” jawab Johnny singkat.
“Saya?” tanya Aleeah sambil celingak celinguk mencari cari seseorang dan menunjuk dirinya sendiri.
“Iya nunggu kamu” jawab Johnny lagi. Aleeah tidak menjawab ia hanya menatap aneh ke arah Johnny. Sedetik kemudian atensinya turun ke papan bertuliskan Johnny Seo CFO lalu matanya kembali lagi ke Johnny. Johnny tersenyum. Aleeah diam mencoba mencerna kembali chat laki laki yang semalam mengubunginya.
Iya saya wadirnya
Tok tok tok
Pintu diketuk. Keduanya sama sama menoleh ke sumber suara. Inda disana.
“Pak maaf, ini Aleeah sekretaris bapak yang baru” kata Inda mengambil alih. Aleeah membelalakkan matanya mendengar penuturan Inda. Ni orang ngapain ngenalin gue ke Mas Johnny anjrit.
“Iya saya tau. Makasih Inda ya” balas Johnny.
“Le, ini Pak Jo, ayo salam ngapain kamu” kata Inda ke Aleeah. Aleeah masih mencoba menggunakan otaknya.
“Ini Pak Jo?” tanya Aleeah pada Inda.
“Buruan” kata Inda mengisyaratkan Aleeah agar segera memberi hormat pada atasannya ini. Aleeah kemudian kembali menatap Johnny. Ia menundukkan kepalanya dan mulai merutuki diri sendiri.
Beneran wadirnya? Anjing Mas Johnny? YaAllah le lo kapan punya trust issue segeni ini goblok. Ini gimana bangsad. Mau tenggelem aja gua sekarang juga bisa ngga si?
“Se s selamat pagi, pak” sapa Aleeah menahan semua malu dan rasa ingin menghilang dari bumi. Johnny tersenyum melihat gelagat Aleeah.
“Mas aja, le” balas Johnny. Sontak Inda tersedak dan Aleeah mendadak lemas seketika.