Nasi Tahu

“Udah duduk. Diem aja” Ucap Jaehyun sambil menyingkirkan tangan sang istri yang melingkar di perutnya. Back hug.

“Dih” Ucap Shannon kesal. Lalu ia melepaskan pelukannya dan berjalan ke hadapan Jaehyun di sebrang meja untuk duduk.

“Gaenak kan? Ga bisa ngapa2in. Ya itu yang aku rasain tiap hari” Ucap Shannon masih kesal. Sebenarnya Shannon tidak ada niat untuk membalas dendam. Tapi melihat perlakuan Jaehyun terhadapnya barusan membuatnya sedikit jengkel.

Rutinitas pagi mereka selalu sama. Shannon bagun lebih awal, lalu bergelut dengan dapur, kemudian Jaehyun bangun, memeluknya atau sebut saja mengacau, mengolor waktu pergi ke kantor.

“Ya kan aku lagi potong tofu nanti kalo rasanya ke campur darah gimina?” Bela Jaehyun tidak terima disalahkan seorang diri.

“Baru potong potong aja ngeluh. Aku masak nasi, potong ayam, goreng ikan juga biasa aja”

“Iyaa iyaa aku salah. Maaf”

“Buat?” Tanya Shannon.

“Gabisa potong tofu” Jawab Jaehyun asal tetap dengan pandangan fokus ke tofu yang ia potong.

“Alah J karepmu”

“Lah gimana?” akhirnya ia menghentikan kegiatannya dan beralih menatap sang istri.

“Minta maaf terus tapi selalu ngga tau salahnya dimana” Balas Shannon. Wajahnya tidak dapat berbohong. Siapapun yang melihat Shannon saat ini pasti tau bahwa dirinya amat sangat kesal. Jaehyun menatapnya lalu menghembuskan nafas kasar.

“Maaf Shan, aku emang suka ceplas ceplos minta maaf gitu. Maaf ya, aku cuman ngga mau panjang panjang aja perdebatan ngga penting kaya gini”

Maunya ngomong gitu. Tapi yang keluar malah

“Maaf iya maaf aku salah” Ucap Jaehyun setelah hening sedikit lama.

“Tuh kan”

“Yaudah ini mau makan apa mau marah dulu?” Tanya Jaehyun lalu meletakkan pisaunya.

“Lo nyebelin. Nyebelin lo” Balas Shannon kesal. Jaehyun malah tertawa melihat aksi istrinya gemas

“Buruan laper” Ucap Shannon masih kesal. Jaehyun hanya cengar cengir dan diam saja.

“Cium dulu”

“Apaan cium cium. Ngga”

“Yaudah macet. Bensinnya abis”

“J jangan kaya anak kecil buruan. Nanti anakmu ngiler”

“Ya gapapa namanya juga bayi”

“Mas, ah buruan” Shannon semakin kesal. Semakin digoda Jaehyun, rasa ingin menyantap nasi tahu juga semakin besar.

“Cium dulu” Ucap Jaehyun lalu ia memajukan wajahnya dan menutup kedua matanya.

Cup

Bibir lembut milik Shannon menempel disana. Sebentar tapi dapat dirasakan oleh sang pria. Lembut.

Jaehyun kemudian tersenyum puas. Lesung pipinya nampak dengan jelas di wajah sang pria. Lalu ia melanjutkan kegiatannya dan Shannon masih dengan wajah kesalnya tetapi kali ini lebih ke malu malu tapi mau.

“Ngapain?” Tanya bunda membuyarkan kekhusyukan mereka berdua tengah malam ini.

“Bun. Kok bangun? Berisik ya? ” Tanya Jaehyun, menolah ke arah sang bunda yang sedang menuruni tangga. Shannon lalu mengambil gelas dan diserahkannya kepada sang ibu.

“Ngapain kalian?” Tanya bunda mengambil gelas yang disodorkan Shannon dan berjalan menuju dispenser.

“Ngidam tofu?” Tanya bunda setelah melihat apa yang sedang digoreng menantunya.

“Nasi tahu” Jawan Shannon.

“Lahh, ini tofu lo” Tanya bunda lagi memastikan.

“Pake yang ada aja bun. Mau keluar jam segini juga dimana nyarinya hehe” Balas Jaehyun.

“YaAllah bener bener jabang bayi” Ucap bunda lalu meneguk airnya dan bergabung dengan Shannon di kursi meja makan.

“Jaehyun bisa masak ya le?” Tanya bunda. Shannon masih diam dan malah mulai memakan kerupuk di toples dekatnya.

“Hehe Jaehyun udah 7 tahun hidup sendiri bun. Dari ngekos sampe pas abis nikah. Jadi ya dikit dikit bisa” Balas Jaehyun membelakangi mertua dan istrinya sibuk menggoreng tofu.

“Berat pasti ya bangun pagi masakin nona? Tapi dia ngga picky eater kok le, aman” Ucap sang bunda.

“Tanya Shannon aja bun. Dia yang masak di rumah” Balas Jaehyun. Bunda tersentak. Membelalakkan matanya lebar mendengar jawaban menantunya. Lalu bunda mengalihkan pandangannya kepada putri sulungnya.

“Bisa masak kamu?” Tanya bunda kepada Shannon. Jaehyun tersenyum dalam kegiatannya.

Beneran ngga deket, ternyata

“Dikit” Jawab Shannon acuh. Sambil tetap memakan krupuknya. Tofu selesai.

“Laper banget? Tinggal sambelnya kok bentar ya” Tanya Jaehyun kepada istrinya.

“Bunda sekalian bun?” Kali ini Jaehyun bertanya pada mertuanya.

“Engga engga. Bunda ngga. Dia aja. Dia ngidam, kalo bunda jatohnya gladi bersih sahur” Balas sang bunda

“Hahahha” Tawa Jaehyun. Shannon masih diam.

“Pake kecap aja, kelamaan, laper” Balas Shannon kepada sang suami. Lalu Jaehyun mulai menyiapkan menu makan tengah malah wanitanya.

“Pelan pelan aja, ditungguin” Ucap Jaehyun seraya menghidangkan nasi tahu ke depan istrinya yang langsung disantap oleh si empu.

“Bun, sekalian bun” Tanya Jaehyun kepada si bunda.

“Udah engga. Liat dia makan aja udah kenyang bunda. Serius”

“Sama bun” Balas Jaehyun.

“Yaudah lanjut, bunda mau ke atas”

“Iya bun” Balas Jaehyun.

“Nona ngga mau punya adek lagi ya. Ilora aja udah bikin pusing” Ucap Shannon di sela sela makannya.

“Sembarangan” Jawab bunda menoleh Shannon di tengah tengah tangga. Lalu kembali naik menuju alam mimpinya.

“Husss” Ucap Jaehyun.

“Becanda” Jawab Shannon.

“Nanti jalan jalan ayo mas” Ucapnya lagi

“Kemana?”

“Ya kemana gitu pagi pagi. Mumpung disini, enak agak tenang ngga kaya di rumah” Balas Shannon.

“Ngga bawa clana Shan” Balas Jaehyun.

“HARUS YA JALAN JALAN PAKE CLANA?” Jawab Shannon ngegas.

“Astagfirullah, iya ayok. Ini diselesaiin dulu sekarang. Jangan ngegas gitu ah”

“Sip” Balas Shannon mengacungkan jempol pada suaminya yang masih setia berdiri di hadapannya di seberang meja.

“Enak mas” Ucapnya lagi

“Iyaaa” Balas Jaehyun terkekeh kecil disana. Belum pernah ia melihat seseorang sebahagia ini, hanya dengan kecap, tofu dan kerupuk. Sederhana sekali.