Officially Engaged

Kini semua sudah duduk dalam satu meja besar. Baik keluarga Shannon maupun dari pihak Jaehyun masih sama sama diam. Bunda Shannon mengenal mama Jaehyun, tetapi tidak berteman atau bersahabat dekat, mereka hanya saling mengenal karena kakek Shannon dan kakek Jaehyun adalah teman seperjuangan yang sama sama ingin mewujudkan mimpinya.

Karena merasa berbagi waktu, tenaga, dan usaha yang sama, kedua sahabat karib ini berjanji ingin menjadi keluarga dengan menjodohkan anak mereka. Tetapi karena anak mereka sama sama perempuan maka cucu merekalah sasaranya. Disinilah janji keduanya bertemu, dihadapan Jaehyun telah duduk seorang perempuan cantik yang dia kenal sebulan terakhir ini, dungin, galak, tidak dapat ditebak. Disini pula duduklah seorang lelaki gagah, penyabar, tampan yang tidak berani menatap mata Shannon, Jaehyun.

“Baik, jadi maksud kami mengundang Bapak Siwon sekeluarga datang kemari adalah karena saya ingin memenuhi janji mendiang mertua saya untuk menjodohkan anak saya Jaehyun dengn putri bapak, Shannon” Buka Papa Jaehyun. Lalu dilanjutkan dengan diterimanya perjodohan ini oleh pihak Shannon kemudian Shannon dan Jaehyun saling memasangkan cincin dijari masing masing disaksikan keluarga inti mereka.


“Jeno kelas berapa sekarang?” Tanya Bunda Shannon.

“Semester tiga tante”

“Ohh, adek tingkatnya Ilora ya”

“Ilora semester 5? Jurusan apa nak? ” Tanya Mama Jaehyun.

“Administrasi Bisnis tante”

“Waaa ini emang calon calon penerus ngga si mbak haha, bisnis semua. Shannon dulu juga bisnis” Jawab Bunda Shannon

“Hahahha sama, Jaehyun juga. Kelihatan banget ya persiapannya” Jawab Mama Jaehyun basa basi. Sementara itu para bapak memilih untuk membicarakan politik dan ekonomi negara ini.

Jaehyun diam begitu pula dengan Shannon. Awkward adalah kata yang tepat untuk memdeskripsikan keadaan saat ini. Walau sudah sepakat untuk menerima tetapi masih saja terasa aneh dan tidak dapat dipercaya.

“Diem aja ini. Shan, nanti kalo jadi istri Jaehyun ngga bisa males malesan lo, Jaehyun bersih banget anaknya sampe kaya psikopat” Buka sang mama untuk mencairkan suasana antara dua calon mempelai.

“Ma, psikopat apaan si” Tanya Jaehyun

“Ihhh, masa ya barang abis diambil langsung dikembaliin, rumah itu ngga pernah ada debu satu pun, rapi yang bener bener rapi, rapi semua tertata sampe takut aku liatnya” Cerita mama.

“Ma, yang lebih nyeremin lagi, ada barang pindah tempat, kakak tau tante” Imbuh Jeno.

“Waaa cocok, cocok sama Shannon. Persis Shannon banget. Ngga ada pembantu tapi rumahnya selalu bersih. Padahal di kantor sibuk tapi bersih bersih selalu bisa.”

“OCD mbak nona sih” Imbuh Ilora

“Sembarangan” Jawab Shannon.

“Kak, nanti kalo udah nikah mbak nona dipaksa aja tidur bareng, dia ngga bisa tidur sama orang lain soalnya” Wanti wanti Ilora

“Hah? Serius Shan?” Tanya mama

Shannon hanya terkekeh dan kikuk tidak tahu harus menjawab apa karena memang benar, ia tidak bisa sekasur dengan orang lain. Sesak.

“Kaya rebutan oksigen katanya kalo sekamar sama orang lain. Jangan orang lain, kucing deh, sama kucing aja ngga mau dia” Jawab bunda. Jaehyun tertawa.

“Mampus lo malem pertama tidur di sofa” Ejek Jeno.

“Ehhh lo kok ngomongnya malem pertama, masih bayi ngga boleh”Ucap Ilora.

“Mau ngomongin malem takbir juga belom hari raya” Balas Jeno

“Ngeselin lo bocil” Dan dibalas suara tawa dua kelurga itu.

Fyi, Ilora dan Jeno ini dulu satu SMA. Iloran dan Jeno sebenarnya sudah akrab karena dulu Jeno adalah tim sukses temannya, Jaemin, yang memiliki perasaan untuk Ilora, namun Ilora tolak karena telah memiliki pacar.