+
Seperti kata Lia. Sepulang kerja Jaehyun menyempatkan dirinya untuk mampir ke sebuah apotek guna membeli tespeck untuk sang istri.
Gue ngga berharap tapi bismillah semoga nanti sampe rumah ngga kena semprong Shannon aja dulu
Batin Jaehyun. Lalu ia melajutkan mobilnya menuju kediamanya.
“Shan” Panggil Jaehyun. Mereka telah sama sama berada di kamar. Sudah berganti pakaian, sudah siap untuk tidur. Jaehyun membuka obrolan. Shannon seperti biasa hanya menscroll hpnya.
“Hmm”
“Coba tes” Ucap Jaehyun to the point sambil menyodorkan sekantong plastik berisi tespeck.
“Apaan?” Tanya Shannon bangkit dan meraih pemberian sang suami.
“APA APAAN? AKU NGGA HAMIL” Ucap Shannon kaget seketika ia melihat isi dari kantong plastik tersebut.
“Coba aja” Ucap Jaehyun masih mencoba tenang.
“Aku ngga hamil J. Kamu ngapain beli ginian? Aku ngga hamil” Ucap Shannon lagi. Nadanya naik menahan amarah.
“Yaudah tes aja. Mau hamil ngga hamil tes aja”
“Tes kaya gitu harus pagi kalo lo mau tau” Ucap Shannon. Emosinya mulai naik.
“Mau pagi mau malem kalo ngga hamil ya ngga hamil. Udah tes aja” Jawab sang suami. Mencoba tenang.
“Nggak” Jawab Shannon. Sebenarnya Shannon sudah ingin memastikan ini sejak sebulan yang lalu ketika ia tidak mendapat menstruasinya. Namun niatnya ia urungkan karena ia takut jika hasil dalam benda tersebut bergaris dua.
“Shan please”
“NO” Jawabnya tegas. Jaehyun lalu sedikit melempar kresek tersebut ke meja dan membuka pintu kamar.
“Mau kemana?” Tanya Shannon.
“Lembur”
“Kamu ninggalin aku lagi?”
“Aku cuman lembur. Aku ngga mati” Jawab Jaehyun tegas, agaknya sang pria juga sedikit marah.
Shannon tidak menjawab. Ia membalikkan badan dan menarik selimutnya. Menenggelamkan tubuhnya disana.
Apasi udah di rumah juga tetep aja kerja
Batin Shannon dalam hati. Tiba tiba air matanya jatuh begitu saja.
Sekitar tengah malam Shannon terbangun untuk menyelesaikan urusan kamar mandi. Dirinya bangkit dengan keadaan saling punggung memunggungi dengan sang suami.
Kakinya menatap lantai siap melangkah, namun tatapannya dialihkan oleh sekantong kresek yang membuatnya menangis dalam diam. Tespeck.
Mau pagi mau malem kalo ngga hamil ya ngga hamil
Kata kata sang suami terngiang disana. Shannon menatap kresek itu lama. Berfikur. Lalu ia memutuskan untuk mengambil satu dari kira kira 5 tespeck yang Jaehyun beli.
Sekalian
Lalu kakinya kembali melangkah ke kamar mandi.
Bruk bruk bruk
“Shan ngapain? Lama banget. Gantian” Ucap Jaehyun dari luar ketika ia menyadari istrinya sudah tidak berbaring di sampingnya lumayan lama dan ia juga sedang membutuhkan wc.
“Shan” Panggilnya lagi. Di dalam sana Shannon sedang menunduk. Menatap tajam tespeck hasilnya tes coba coba malam itu. Garis dua. Shannon masih diam mencoba memahami arti garis tersebut walau ia sudah tau pasti. Positif.
Pikirannya campur aduk. Tidak tau harus senang atau sedih. Disisi lain ia tahu Jaehyun akan sangat senang. Di lain tangan Shannon sendiri belum cukup yakin untuk membagi waktunya, mengurus orang lain selain Jaehyun. Shannon belum yakin ia bisa menjadi orang tua.
“Shannnn” Panggil Jaehyun lagi.
Pintu kamar mandi terbuka.
“Ngapain? Lama banget” Tanya Jaehyun dengan mata sedikit tertutup. Shannon tidak menjawab. Ia hanya melihat wajah sang suami lalu kembali masuk ke dalam selimut.