SMA
Jam kantor Shannon menunjukan pukul setengah 5 sore, saatnya pulang fikirnya. Wajahnya masih kusut karena tak menerima chat atau ajakan bertemu oleh Jaehyun sebelum dipingit.
Dua minggu loh dua minggu ngga ketemu dan dia diem diem aja. Oke siapa takut, gue bisa juga Anjrit kenapa jadi mikirin Jaehyun si, ngga ketemu ya ngga ketemu
Pikir Shannon dalam hati, mencari energi positif dan meyakinkan diri
Srekkk
Pintu ruangannya terbuka. Shannon menoleh. Dilihatnya sosok lelaki dengan tubuh tinggi, dan lesung pipi yang nampak yang juga menatap ke arahnya. Jaehyun disana. Shannon lantas melipat biburnya ke dalam. Mencoba menyembunyikan senyum yang merekah di wajahnya.
“Udah mau balik?” Tanya Jaehyun.
“Lo kira kira aja, jam segini orang ngapain masih kerja” Jawab Shannon sewot.
“Lembur”
“Dih. Ngapain?”
“Ngedate yuk?” Ajak Jaehyun.
Deggg Jantung Shannon berdetak lebih kencang dari biasanya. Seperti mendapat serangsn bertubi tubi di perutnya, ia tak kuasa menahan senyum di wajahnya.
“Senyam senyum, mau ngga?” Tanya Jaehyun lagi. Tidak ada jawaban. Shannon lantas mengangguk pertanda mengiyakan ajakan Jaehyun.
“Mau kemana?” Tanya Shannon.
“Terserah” Jawab Jaehyun.
“Udah makan belom lo? Mau makan ngga? Mau apa?”
“Terserah” Jawab Jaehyun lagi.
“Nonton?”
“Terserah”
“Lo ngga bisa ya ngomong selain terserah?” Bentak Shannon akhirnya.
“Ya gue ngikut lo aja Shan. Lo mau kemana?” Tanya Jaehyun.
“TERSERAH”
Merasa tidak menemukan jalan keluar, keduanya memutuskan untuk pergi ke apart Shannon sekedar mengobrol dan menonton Netflix.
“Samyang ngga?” Tanya Shannon.
“Boleh” Jawab Jaehyun.
“Shan boleh pinjem ruang kerja lo ngga? Butuh komputer bentar aja” Tanya Jaehyun yang lalu dijawab oleh Shannon dengan hanya menunjuk sebuah pintu tempat ruang kerja dan komputernya berada.
Keadaan apart menjadi sangat sepi. Jaehyun berkutit dengan pekerjaanya dan Shannon menikmati samyang serta film di ruang tamu dengan volume yang sangat minim. Tak lama Jaehyun menyusul untuk bergabung.
“Punya lo itu” Ucap Shannon menunjuk piring berisi samyang.
“Apaan ni?” Tanya Jaehyun.
“Bagus ini udah, To All The Boys I've Loved Before”
“Ini filmnya bocah Shan, ngapain nonton beginian?”
“Ya gapapa bagus kok. Emang mau nonton apaan lo? “
“18+ lah”
Plakkk
Sebuah tangan dengan sempurna mendarat di lengan kanan Jaehyun.
“Sakit, lo belom belom kdrt ya lo”
“Kalo mau ngomong dipikir dulu”
“Apasi, nanti kita juga gitu, gapapa sekarang liat dulu, belajar”
Plakkk
Dengan sempurna kembali.
“Hahah salting banget lo, iyaa iyaa nonton ini aja” Ucap Jaehyun. Tangan kananmya kini sudah berada di belakang kepala Shannon. Shannon juga dengan nyamannya menyenderkan kepalanya ke bahu Jaehyun. Detik demi detik berlalu, film telah selesai. Tidak ada pembicaraan yang mengakhiri kesunyian, dua duanya diam.
“Jae?” Tanya Shannon. Tidak ada jawaban. Hanya ada suara nafas menderu yang teratur. Jaehyun tertidur. Shannon kemudian merubah posisi duduknya, memperhatikan setiap inci wajah calon suaminya.
“Ganteng” Ucapnya pelan. Lalu ia pergi ke kamar untuk mandi dan berganti pakaian.
Jaehyun terbangun dengan tersentak. Ia sadar bahwa dirinya sedang berada di apart Shannon, tetapi mengapa ia tertidur? Buru buru ia mencari sang pemilik tempat. Di kamar.
“Shan, kok lo ngga bangunin gue” Tanya Jaehyun kepada perempuan yang kini sedang tengkurap di kasur kamarnya dengan hp yang menyala.
“Udah bangun? Ya lo tidurnya pules banget”
“Jam berapa sekarang?”
“Setengah 11”
“Anjrit. Pulang gue ya, byee”
“Ngapain?” Tanya Shannon tiba tiba
“Hah? Ngapain pulang?”
“Hmm maksud gue” Shannon bingung mencari alasan. Yaa, baginya waktu bersama Jaehyun hari ini tidak cukup. Pasalnya Shannon ingin memghabiskan lebih lama dengan Jaehyun, tetapi kenyataannya Jaehyun malah tertidur pulas begitu film dan samyang selesai. Definisi SMA : Sehabis Makan Amblas (tidur).
“Mau nonton Itali sama Spanyol. Taruhan gue soalnya sama anak anak” Jawab Jaehyun. Shannon seketika meremas tangannya kesal.
“Itali lagi itali lagi” Ucap Shannon jengkel. Jaehyun bingung. Seingatnya baru kali ini ia pamit untuk menonton bola, sebelum sebelumnya juga Shannon tidak pernah perduli tentang apa yang sedang Jaehyun lakukan. Begitu pula Jaehyun, ia juga tidak pernah memberi tahu Shannon sedang apa dirinya.
“Gue doain kalah” Ucap Shannon. Benar tak lain dan tak bukan persoalan Itali ini dibawa oleh notifikasi tadi pagi.
“Eh eh omongannya. Lo mau gue disini aja ya?” Goda Jaehyun.
“PD banget”
“Sabar ya cantik. Dua minggu lagi. Jangan kangen” Ucap Jaehyun sambil mengusap rambut Shannon. Sang puan diam saja, tidak tahu harus bagaimana.
“Lampunya dimatiin, gue balik” Ucap Jaehyun. Shannon masih diam
Cupp sebuah bibir menempel pada dahi Shannon.
“HEH” Bentak Shannon.
“Gladi bersih” Jawab Jaehyun. Lalu perlahan lahan punggungnya menghilang ditelan pintu. Jaehyun pulang. Dua minggu. Shannon ayoo kamu bisa.